Pada saat dibangun oleh PT Hutama Karya, pada tahun 2001, proyek yang kemudian juga dikenal sebagai 'Jembatan Mahakam II' atau 'Jembatan Tenggarong' tersebut diklaim sebagai jembatan gantung terpanjang di Indonesia. Bentang bebasnya, atau area yang tergantung tanpa penyangga, mencapai 270 meter, dari total panjang jembatan yang 710 meter.
namun kini sudah ambruk,,,
Tenggarong,Tribun-Timur.com--Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan sebelum roboh jembatan Tenggarong tengah diperbaiki petugas. Namun saat tengah diperbaiki, jembatan yang menghubungkan kota Tenggarong dan Tenggarong Seberang ini mendadak runtuh.
"Tiba-tiba ada tali putus kemudian secara berantai tali lain juga putus. Runtuhnya jembatan hanya 30 detik," kata Sutopo kepada Tribunnews di Jakarta, Sabtu (26/11/2011).
"Selama perbaikan, jembatan tidak ditutup sehingga dengan lalu lintas yang ada tidak kuat dan ambruk," jelasnya seraya mengatakan, BNPB akan menginvestigasi ambruknya jembatan tersebut.
"Untuk mengetahui kepastian penyebab runtuhnya jembatan BNPB telah meminta BPPT untuk melakukan audit teknologi pada jembatan tersebut," tambahnya.
Dari penelusuran sumber yang tidak mau disebutkan namanya ada 4 pendapat kemungkinan ambruk jembatan ini:
1. Tidak tercapainya standar baku pembuatan jembatan disebabkan oleh berkurangnya anggaran proyek oleh sesuatu dan lain hal. Pendapat ini sangat kuat dihembuskan oleh lawan politik pemegang pemerintahan dengan meniupkan isu korupsi. Walaupun hal lain selain korupsi dapat menyebabkan tidak tercapainya standar dan diperlukan penyelidikan lebih lanjut.
2. Kurangnya pemeriksaan dan pemeliharaan berkala. Lagi-lagi isu ini berkaitan erat dengan pendapat pertama dan berkaitan erat dengan isu korupsi yang sangat mungkin berkembang. Sama halnya dengan pendapat pertama hal ini perlu diselidiki lebih lanjut.
3. Kalangan pengguna transportasi air berpendapat paparan tumbuk dari kapal besar yang lewat di bawah jembatan dan terkadang menabrak tiang jembatan telah menggeser bahkan merusak pondasi atas jembatan sehingga menjadi lebih lemah dari kapasitasnya. Hal ini mungkin terjadi sebab sungai Mahakam adalah denyut nadi ekonomi di mana transportasi sungai dalam mengirim hasil bumi Kutai sebagian besar melalui bawah jembatan Tenggarong ini. Ini juga diperlukan penyelidikan lebih lanjut.
4. Pendapat terakhir ini sedikit ekstrim, masih ingat tentang berita adanya temuan naga di hulu Mahakam, nah, konon naga marah dan mengibaskan ekornya sehingga merusak salah satu tiang jembatan. Kemarahannya sendiri dapat dihentikan setelah seorang paranormal berbicara ke naga. Namun sudah terlambat jembatan sudah runtuh dan segala yang di atasnya jatuh ke sungai. Hal ini masih sangat susah untuk dibuktikan kebenarannya dan penyelidikan lebih lanjut pun kemungkinan akan tidak dapat menemukan bukti terkait dengan ini.
Semua pendapat kemungkinan penyebab amruknya jembatan Tenggarong atau jembatan Kutai Kartanagara di atas harus memerlukan penyelidikan lebih lanjut oleh Badan Penyelidik Pemerintah. Kita sebagai masyarakat harap untuk tidak terpancing dengan isu yang beredar sampai ada laporan resmi dari Badan Penyelidik Pemerintah.
Informasi lebih lanjut untuk pendapat keempat adalah bahwa sang naga kecewa dengan kekalahan tim sepakola U-23 di final Sea Games lalu lawan Malaysia. Meski terlambat si paranormal berkata ke sang naga: “Timnas kalah karena bertanding, bila tidak pernah bertanding maka tidak akan kalah, tapi juga tidak akan menang. Kekalahan adalah sebuah kemenangan yang tertunda.”